
JEPARA – Sebagaimana gagasan Bupati Wiwit dan Wakil Bupati Gus Hajar yang menginginkan usaha, kecil, mikro, dan menengah (UMKM) naik kelas, perlu adanya sinergi antarpihak untuk menghidupkan geliatnya.
Hal tersebut dibahas dalam dialog bertajuk Peran DPRD dalam Mendorong Pembangunan Ekonomi Lokal di Jepara di Radio Rlisa pada Rabu (5/3/2025). Pembahasan tersebut dipandu oleh moderator M. Safrudin selaku Sub Koordinator Media Massa Diskominfo Kabupaten Jepara.
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Jepara Junarso mengatakan bahwa momentum bulan Ramadan dapat dimanfaatkan oleh pelaku usaha untuk mengambil kesempatan. “Ada usaha makanan kecil, minuman, dan pakaian. Kalau kita sudah bicara potensi yang ada di Jepara dan bersinergi kita bisa mendorong pembangunan ekonomi lokal di Jepara,” terangnya.
Terkait Langkah yang perlu dilakukan untuk menaikkan strata UMKM, Junarso menyoroti sumber daya manusia yang perlu dibina. “Tentukan potensi lokal, setelah itu kita tingkatkan sumber daya manusianya,” ujar Junarso.
Menurutnya, kendala mengapa UMKM tidak segera naik kelas adalah sumber daya manusia yang belum maksimal dalam menjalankan usaha dalam hal perencanaan, pemasarannya, packagingnya. Lalu modal terbatas dan belum melek teknologi pada proses produksi.
Senada dengan Junarso, Pratikno selaku Wakil Ketua DPRD Kabupaten Jepara juga memandang positif ide Mas Bupati Wiwit yang menghendaki adanya car free day di setiap kecamatan. Hanya ia sedikit menyayangkan pelaku usaha yang berasal dari luar Jepara.
“Menurut pandangan kami sangat positif, salah satunya untuk meningkatkan pendapatan UMKM naik kelas. Jika masyarakat diadakan car free day tiap kecamatan. Hanya yang disajikan harus produk Jepara. Jangan seperti yang selama ini, gelar UMKM faktanya banyak bukan dari Jepara, dari luar daerah,” katanya.
Pratikno mengingatkan bahwa pada masa pandemi Covid-19, salah satu yang bertahan adalah UMKM. Maka dari itu harus benar-benar didukung.
Edy Ariyanto sebagai Ketua Karang Taruna Kabupaten Jepara pun menyambut baik adanya wacana car free day tiap kecamatan. “Sebagai Ketua Karang Taruna menjadi program utama kita adalah teruma di gen Z sekarang sudah mulai mengembangkan sayap di desa. Cuma kendala adalah support pemerintah terutama di desa,” ujar Edy.
Edy juga menegaskan akan mendukung program car free day di tiap kecamatan. “Kami siapkan tenaganya untuk mengatur UMKM-nya. Kalau dulu sifatnya hanya proposal, jadi sekarang kita harus mandiri. Terutama karang taruna berjiwa bisnis,” tandasnya. (DiskominfoJepara/Karisma)